....

Rabu, 13 Maret 2013

Penulis tidak Terlena dengan Keterbatasan

Oleh: Nurudin *)

Judul       : Tidur Berbantal Koran: Kisah Inspiratif Seorang Penjual Koran Menjadi Wartawan
Penulis     : N. Mursidi
Penerbit   : Elex Media Komputindo
Cetakan   : Pertama, 2013
Tebal       : xiv + 245 halaman
ISBN      : 978-602-020-594-6
Harga      : Rp. 44.800,-

Saya tidak begitu kenal dekat dengan penulis buku ini (N Mursidi atau Nur Mursidi). Awalnya, hanya saling kirim e-mail (waktu itu saya dan dia sama-sama menjadi anggota milis resensi buku di majalah Forum yang diasuh oleh mas Maman Gantra), kemudian ditindaklanjuti dengan kirim-kiriman SMS. Lalu janjian ketemu. Waktu itu, dia masih berstatus sebagai mahasiswa di UIN Yogya, saya sudah menjadi dosen di UMM. Saya pernah menginap di kostnya di selatan kampus UIN Yogya saat saya ke Yogya. Bahkan ketika saya ke Yogya Nur Nursidi berkenan menjemput saya, meskipun memakai sepeda pinjaman. Saya juga tidak terlalu gengsi karena saya berstatus dosen (sebagaimana kebanyakan dosen di Indonesia) sementara dia masih mahasiswa. Kita sama-sama penulis, begitu saja. Beberapa kali ketemu.


Jadilah kita sering kirim kabar, jika tulisan saya dimuat di sekitar koran Yogya-Tengah, dia yang bertugas mencarikan koran saya. Jika cerpen atau resensinya dimuat di Jawa Timur, saya yang mencarikan. Tidak ada unsur saling memanfaatkan, pokoknya semua ikhlas demi jalinan silaturahmi.

Satu hal yang sering saya katakan, “Kapan membuat buku?”. Jawabnnya mesti klasik, “Segera mas”. “Sedang dikerjakan”. “Sedang diedit”.

Buku “Tidur Berbantal Koran” ini adalah jawabannya. Satu hal yang perlu dipahami pembaca, penulis tidak terlena dengan keterbatasannya untuk terus mewujudkan cita-cita. Mungkin dalam dadanya bergelora, “Sekali membuat alasan atau malas hal itu akan menjadi kebiasaan”. Buku ini menohok mahasiswa yang sering punya alasan ‘tidak punya uang”, “saya tidak mampu”, “saya orang miskin”, “saya minder” dan lain-lain. N Mursidi telah membuktikan bahwa keterbatasan bukan sesuatu yang menghambat untuk berkarya. (Nurudin, dosen Universitas Muhammadiyah Malang)

Tidak ada komentar: