....

Sabtu, 28 Februari 2009

buku gratis bulan februari 2009

















Dulu, waktu masih kuliah, aku selalu berbinar dan gembira ketika mendapatkan kiriman buku gratis dari penerbit. Maklum, waktu itu aku masih menjalani masa studi dan tak memiliki anggaran untuk membeli buku. Praktis, jika aku sampai merogoh kocek-ku untuk membeli buku, bisa-bisa jatahku untuk makan bisa terbengkalai. Karena itu, kiriman buku gratis dari penerbit -sungguh- menolongku. Bertahun-tahun, kiriman buku-buku dari penerbit itu masih terus berlanjut, bahkan hingga sekarang ini. Tapi, ada satu moment di masa lalu itu yang kini tinggal kenangan.

Dulu, kalau aku mendapat buku, aku langsung menyobek plastik pembungkus buku dan membacanya dengan nafsu tinggi seakan tidak pernah melihat buku seumur hidupku. Tetapi kini, semua itu tinggal kenangan. Kiriman buku yang aku terima sekarang ini, seperti teronggok di tepi tempat tidur dan aku nyaris tidak memiliki waktu lagi untuk membaca apalagi membuat tulisan resensi buku. Bukan, bukan aku tidak ingin buku gratis. Tetapi semata-mata aku punya proyek pribadi yang tentu harus aku prioritaskan dibanding dengan sekadar menulis resensi.

Untung, ada beberapa teman yang kadang main ke kontrakanku. Dengan ringan tangan, aku pun menawarkan buku-buku gratis yang aku dapatkan itu, bahkan yang kubeli dari uang sakuku (meski belum sempat aku baca) kepada mereka untuk diresensi. Itu keadaan yang sekarang ini aku alami. Tak mustahi, jika ada buku yang aku dapatkan di bulan Februari ini berpindah tangan dan tak lagi memenuhi kontrakanku karena dipinjam oleh mereka. Aku senang. Aku gembira! Maklum, di tanganku bisa-bisa buku tersebut nyaris tidak mendapatkan perlakuan istimewa. Bahkan, ada beberapa yang masih terbungkus plastik dan belum aku sentuh.

Anda pasti ingin tahu, buku apa yang aku dapatkan di bulan Februari ini? Di antara buku-buku tersebut antara lain;

1. Membongkar Kegagalan CIA, Tim Weiner (Penerbit: Gramedia Pustaka Utama), harga; 120.000,-
2. Etika, K Bertens (Penerbit: Gramedia Pustaka Utama), harga : 50,000.00
3. Dari Soekarno Sampai SBY: Intrik & Lobi Politik Para Penguasa, Tjipta Lesmana (Penerbit: Gramedia Pustaka Utama), harga: 75.000,-
4. Rich Dad's Guide to Investing, Robert T. Kiyosaki dan Sharon L. Lechter (Penerbit: Gramedia Pustaka Utama), harga: 77.000,-
5. You Can`t Hide, Karen Rose (Dastan Books), harga: 65.000,-
6. The Demon in the Teahouse, Dorothy dan Thomas Hoobler (Dastan Books), harga: 39.900,-
7. Almost Dead, Lisa Jackson (Dastan Books) harga: 59.900,-
8. Dexter, Jeff Lindsay (Dastan Books Books), harga: 49.900,-
9. Get Real Get Rich, Farrah Gray (Daras Books), harga: 59.900,-

Empat buku urutan pertama merupakan hadiah yang aku dapatkan dari penerbit Gramedia Pustaka Utama setelah aku meraih juara ke-2 dalam lomba resensi Istana Kedua. Sementara itu, lima buku urutan selanjutnya adalah buku-buku kiriman dari Dastan Books dan Daras Books (anak lini penerbit Zahra Pustaka).

Di antara buku-buku di atas itu, aku sudah menyentuh buku Dari Soekarno hingga SBY. Sayang, sudah hampir tiga minggu ini buku tersebut nyaris hanya teronggok di tasku sewaktu aku bawa ke kantor atau pergi ke rumah teman. Padahal, dulu sewaktu aku berangkat ke kantor atau ke rumah seorang teman, di atas angkot aku masih bisa membaca.

Kenapa kebiasaan membaca buku di atas angkot yang dulu kurasakan nikmat itu sekarang tidak lagi menghinggapiku? Ah, keadaanku kini memang sudah berbeda!***

Ciputat, 28 Februari 2009

7 komentar:

FAJAR S PRAMONO mengatakan...

Guru... dilarang berhenti! Dengan niat, akan selalu ada waktu dan kesempatan. OK?

penulis mengatakan...

he 3x thanks, atas atensinya. tidak berhenti, hanya tdk spt dulu lagi...

M.Iqbal Dawami mengatakan...

jika kang murshid berhenti, ntar saya takbir 4 x lho hehe..

penulis mengatakan...

he 3x....

htanzil mengatakan...

Mas, kalau buku CIA gak kebaca ya dibuntelkan saja untukku...hehehe

Nugroho AS mengatakan...

La Tahzan..hee

penulis mengatakan...

@mas tanzil: bk MEMBONGKAR KEGAGALAN CIA termasuk slh satu bk yang dibawa kabur temanku.....
@mas nugroho: thanks!