....

Kamis, 16 Mei 2013

Masa Muda Stalin yang Kelam

resensi buku ini dimuat di Pikiran rakyat, Kamis 16 Mei 2013

Judul buku : Stalin Muda: Dari Anak Tukang Sepatu Menjadi Pemimpin Besar Dunia
Penulis      : Simon Sebag Montefiore
Penerbit    : Alvabet, Jakarta
Cetakan    : Pertama, 2012
Tebal buku: 664 halaman
ISBN        : 978-602-9193-21-3
Harga buku : 99.000,-

 TAK semua pemimpin besar di dunia ini memiliki masa lalu yang suci dan bersih dari bercak darah (kejahatan). Stalin bisa disebut sebagai satu contoh. Sebelum ia dikenal dunia sebagai sang diktator, sekaligus politikus ulung yang tidak mengenal belas kasihan --bahkan ada yang menjuluki sebagai psikopat kejam--, dia memiliki masa muda yang penuh petualangan kelam, berliku dan bahkan penuh misteri. Tapi sayang, masa muda Stalin yang penuh gejolak itu tidak banyak didokumentasikan dalam lembaran sejarah. Alhasil, banyak kontroversi dan kesimpangsiuran tentang kehidupan Stalin.


Tak ayal, ketika Simon Sebag Montefiore --seorang sejarawan terkemuka asal Inggris-- coba menulis tentang kehidupan masa lalu (muda) Stalin, dia terpaksa harus mengumpulkan serpihan data, komentar, pendapat dan catatan tentang Stalin. Karena, di mata Montefiore, tak banyak buku serius yang mengisahkan tentang Stalin muda. Jika ada bisa disebut Stalin as Revolutionary (1974), karya dari Robert Tucker, buku era Perang Dingin dari Edward Ellis Smith (1967), dan buku Kto Stoyal za Spinoi Stalina (Siapa di Balik Stalin?).

Hal itulah yang menjadikan Montefiore harus melakukan riset selama 10 tahun, bahkan harus mengunjungi 23 kota dan 9 negara (hal. xxx). Dari kerja keras Montefiore itu, buku ini --meminjam pendapat William Grimes, di New York Times- bisa disebut sebagai biografi otoritatif ihwal Stalin muda. Sebab, Montefiore berhasil menggambarkan secara rinci masa kecil, remaja dan kemudian jejak karier Stalin sebagai revolusioner di Georgia, dan peran pentingnya bagi Revolusi Oktober.

Stalin lahir dari pasangan Vissarion "Beso" Djugashvili dan Ekaterina "Keke" Geladze yang dibelit kemiskinan. Dia dibaptis dan diberi nama Josep, tapi biasa dipanggil dengan sebutan Soso. Banyak kontroversi soal latar belakang Stalin. Selain tentang tanggal lahirnya, dia pun dituding bukan anak asli dari Beso, melainkan "anak haram" (hal. 38) Tak salah, kalau ada yang berpendapat dia anak haram dari Egnatashvili. Saat Soso berumur 5 tahun, ayahnya yang bekerja sebagai tukang reparasi sepatu mulai kecanduan alkohol (hal. 40).

Sejak itu, Stalin kerap mendapat kekerasan ayahnya. Wajar, kalau dia kemudian tumbuh jadi sosok yang suka kelahi sekaligus kejam. Tapi ada satu hal yang luar biasa dalam kehidupan Stalin. Ibu Stalin, Keke penuh perhatian dan berjuang mati-matian demi pendidikan Stalin. Sebab, ia ingin Stalin jadi uskup. Padahal, dari awal, Beso bersikeras agar Stalin mengikuti jejaknya jadi tukang reparasi sepatu "Kau ingin anakku menjadi uskup? Langkahi dulu mayatku, dia akan dididik, "teriak Beso kepada Keke, "Aku tukang sepatu dan anakku akan begitu." (hal. 68).

Tetapi, Keke berjuang mati-matian menyekolahkan Stalin. Pada 1888, ketika Stalin berusia 10 tahun, Keke memasukkan Stalin ke sekolah Gereja, di Gori. Di sekolah itu, Stalin ternyata tak hanya dikenal sebagai murid yang "berprestasi", tetapi juga sebagai anggota paduan suara terbaik. Juli 1893, Stalin lulus lulus ujian dengan nilai tinggi kemudian melanjutkan studi ke Seminari di Tiflis. Meski sudah memasuki Seminari, ayah Stalin tetap membujuknya untuk menjadi tukang sepatu, tapi Stalin bersikeras. Di depan ibunya, Stalin berikrar, "Aku mau belajar. Aku lebih baik bunuh diri daripada jadi tukang sepatu" (hal. 76).

Rupanya, jalan hidup Stalin tidak lurus. Dia yang semula diharapkan jadi uskup oleh Keke, ternyata ketika sekolah di Seminari sudah tertarik pada puisi, dan kemudian lebih dikenal sebagai penyair. Lebih jauh lagi, setelah dikeluarkan dari Seminari, Stalin menemukan "takdirnya" sebagai revolusioner. Sejak itu kehidupannya penuh warna; dia menolak menjadi tukang sepatu, lalu menjadi penyanyi di gereja, calon pendeta, penyair, dan dalam buku ini Montefiore mengisahkan petualangan Stalin sebagai pecinta ulung yang tidak saja meninggalkan setumpuk gundik, tetapi juga anak-anak haram. Itulah masa muda Stalin yang penuh petualangan.

Buku berjudul Stalin Muda: Dari Anak Tukang Sepatu Menjadi Pemimpin Besar Dunia ini hanya mengisahkan masa hidup Stalin sebelum dia berkuasa. Jadi, karya ini hanya mengisahkan "masa muda" Stalin. Sementara itu, pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh lagi mengenai Stalin setelah dia berkuasa, bisa membaca buku Stalin The Court of the Red Star (sudah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Alvabet dengan judul Stalin Kisah-Kisah yang Tak Terungkap).

Tapi rasanya tidak lengkap membaca buku ini tanpa melanjutkan buku Stalin The Court of the Red Star. Sebab dua buku karya Montefiore ini menyoroti kehidupan intim Stalin, bahkan hingga urusan ranjang. Dan, Montefiore berharap, dengan menerbitkan dua buku itu, pembaca dapat mengenal lebih jauh tentang Stalin --sosok raksasa abad 20 yang begitu licin, kejam, sekaligus luar biasa.

*) N. Mursidi, penulis buku Tidur Berbantal Koran (Elex Media 2013)

Tidak ada komentar: