....

Minggu, 19 Mei 2013

Ketika Penjual Koran Menjadi Wartawan

resensi ini dimuat di majalah Hidayah edisi 141 Mei 2013
Oleh: Eep Khunaefi

Judul     : Tidur Berbantal Koran, Kisah Inspiratif Seorang Penjual Koran Menjadi Wartawan
Penulis  : N. Mursidi
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan : 1/Februari 2013
Tebal    : xiv + 243 halaman
ISBN    : 978-602-020-594-6
Harga   : Rp 44.800

Buku Tidur Berbantal Koran ini mengisahkan tentang seorang remaja (N. Mursidi) yang rela meninggalkan kampung halaman demi mengejar sebuah mimpi, yaitu kuliah. Hanya saja, belum genap sebulan menjadi mahasiswa, ayahnya jatuh sakit, dan tidak bisa membiayai kuliahnya lagi.


Di sinilah, titik balik N Mursidi dimulai. Dia tidak ingin kuliahnya berantakan hanya gara-gara tak punya uang. Dengan memeras otak, akhirnya dia pun terpaksa berjualan koran. Alih-alih ingin sekadar bertahan hidup dan bisa kuliah, lewat profesi barunya itu N Mursidi justru mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman hidup. Bahkan, lewat koran inilah ia belajar menulis secara outodidak. Dengan kata lain, koran adalah guru non-formal terbaik dirinya, dalam bidang tulis menulis.

Seperti yang dialami banyak penulis pemula, tulisan tidak direspon oleh penerbit adalah hal yang lumrah dialaminya. Namun, berkat ketekunannya menulis, kini tulisan-tulisannya -baik berupa cerpen, esai, puisi, resensi atau artikel muda kita temukan di media-media besar seperti Kompas, Republika, Koran Sindo, dan sebagainya. Bahkan, koran Jurnal Nasional menjulukinya sebagai "raja resensi", merujuk pada terlalu seringnya tulisan-tulisan resensinya dimuat di media massa.

Setelah bergelut lama menjadi penulis lepas, kini N Mursidi bekerja sebagai wartawan Hidayah sejak beberapa tahun yang lalu. Meski begitu, kebiasaannya menulis lepas di media massa tak bisa disembunyikannya. Ia benar-benar seorang penulis yang produktif.

Proses panjang N Mursidi sejak kuliah lalu menjadi pedagang koran hingga menjadi wartawan inilah yang menjadi inspirasi dari buku ini. Karena itu, buku yang sejatinya dipersembahkan untuk sang ibu tercinta ini patut kita baca dan kita ambil pelajaran bahwa tidak ada yang mustahil bagi siapa pun untuk meraih mimpinya jika ingin berusaha. (Eep Khunaefi) 

Tidak ada komentar: