....

Minggu, 29 Desember 2013

Usia 17 Tahun Sudah Menjadi Milyarder

resensi ini dimuat di Harian Nasional, Minggu 29 Desember 2013

Judul buku : Milyarder Baru Diusia 17 Tahun: Meraih 30 Juta Dolar dengan Kreativitas dan Mimpi
Penulis       : Hermawan Aksan
Penerbit     : Pustaka Inspira, Jakarta
Cetakan     : Pertama, Juni 2013
Tebal buku : 168 halaman
ISBN         : 978-602-97066-3-5
Harga         : Rp. 39.500,-

USIA muda --bahkan remaja-- bukanlah satu penghalang untuk bisa meraih sukses. Siapa pun memiliki hak yang sama untuk bisa merengkuh kesempatan itu. Hanya saja, dia harus memiliki visi, keyakinan (yang kuat), gairah, keberanian, inovatif, dan terakhir ditindaklanjuti dengan aksi (tindakan yang cepat). Kunci itulah yang dimiliki oleh orang-orang sukses, seperti Steve Jobs, Bill Gates, Mark Zuckerberg dan Nick D`Aloisio.

Tetapi kesuksesan Nick D`Aloisio yang bisa mendadak menjadi "milyader baru" benar-benar mengundang decak kagum banyak orang. Sebab, dia bisa meraih sukses dan kaya mendadak diusia yang berbilang belia: 17 tahun. Bahkan saat ini dia belum lulus dari sekolah menengah Atas di King`s college School, Wimbledon, Inggris. Lalu apa modal apa yang dimiliki oleh Nick D`Aloisio sampai dia bisa meraih kesuksesan gemilang di usia remaja--saat anak-anak seusianya lebih asyik nongkrong, main game, basket, atau kriket? Tidak lain, karena dia berhasil menciptakan aplikasi yang fenomenal dan bisa dijual.

Buku ringan dan tidak terlalu tebal yang ditulis oleh Hermawan Aksan ini berusaha mengupas kehidupan Nick D`Aloisio, yang dijuluki Mark Zuckerberg muda. Bagi orang yang tidak tahu persis proses dan perjalanan hidup Nick, bisa jadi kisah hidup bocah ajaib Nick D`Aloisio itu bisa disebut sebagai dongeng. Padahal, dia dapat meraih keberhasilan itu setelah melalui jalan yang panjang. Remaja kelahiran London, 1 November 1995 itu sudah akrab dengan dunia komputer sejak kecil. Tepat umur 9 tahun, dia sudah dibelikan oleh kedua orangtuanya sebuah komputer pertama, Macbook Pro.

Dari komputer pertama itulah, Nick memulai mengembangkan kreativitas yang dia miliki. Awalnya, dia membuat video. Tak berlebihan, ketika berusia 10 tahun, Nick sudah bisa menciptakan model 3D di komputernya (hal. 22). Pada tahun 2008, saat dia berumur 12 tahun, dia belajar sendiri membuat aplikasi -tak lama setelah dia dibelikan iPhone. Dia kemudian mengundung iPhone development kit dan mendesain perangkat lunak pertamanya, aplikasi musik SongStumblr. Lalu, berlanjut mencipta aplikasi kedua bernama FingerMill dan bahkan setelah didaftarkan ke App store, Nick berhasil mendapatkan uang 79 pounds (hal 16-17).

Rupanya, inovasi Nick tidak berhenti sampai di situ. Setelah itu, dia membuat aplikasi lagi yang diberi nama facemood (aplikasi yang menganalisa lini masa facebook untuk menentukan mood pengguna) dan diikuti dengan aplikasi Trimit yang menjadi cikal bakal kelahiran Summly. Dia membangun Summly pada usia 15 tahun. Kerja keras dan inovasi yang diciptakan Nick itu tidak sia-sia. Sebab, trimit yang kemudian diganti nama menjadi Summly, dan diluncurkan ulang di Apple App Store pada Desember 2011 itu menobatkan Nick D`Aloisio menjadi "milyader baru" setelah Yahoo (pada Maret 2013) membeli aplikasi ciptaannya itu seharga 30 juta dolar (setara dengan Rp 290 rupiah).

Padahal, jika ditelusuri lebih jauh Nick menciptakan aplikasi Summly itu dilatarbelakangi karena frustasi. Waktu itu, April 2011, Nick sedang mencari materi untuk ujian mata pelajaran sejarah. Tetapi tragis, dia kesulitan mencari artikel yang cocok untuk melakukan revisi. Dia merasa menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dari situlah, dia kemudian memiliki "ide" untuk menciptakan Summly --sebuah aplikasi yang bisa menghasilkan sebuah ringkasan artikel, atau berita untuk memudahkan bagi pengguna untuk menemukan artikel yang cocok dengan pencarian yang diinginkan (hal. 32).

Kisah di balik kesuksesan pembuat Summly, Nick D`Aloisio memang "menakjubkan". Setidaknya, ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai catatan. Pertama, Nick masih terbilang muda, atau bahkan remaja, tapi sudah bisa mencipta aplikasi gemilang yang mangantarkan dia menjadi milyader baru. Kedua, dia belajar secara otodidak. Bahkan, Nick bukan lahir di tengah keluarga yang bekerja di bidang komputer. Ayah Nick, Lov Montila adalah wakil presiden Morgan Stanley. Sementara itu, ibu Nick, Diana D`Aloisio adalah seorang pengacara. Tetapi, Nick yang suka mengotak-atik komputer berhasil membuat aplikasi. Bahkan, dia bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan dunia lewat aplikasi Summly.

Nick memang baru "menggebrak dunia". Gaung kesuksesan Nick masih belum dapat dikatakan menyamai kesuksesan yang telah digelorakan oleh Stave Jobs, Bill Gates, ataupun Mark Zuckerberg. Tetapi, tidak menutup kemungkinan jika pada masa yang akan datang, "fajar baru" dunia inovasi yang akan dikembangkan oleh Nick D`Aloisio bisa akan lebih menghebohkan. Dan buku ini bisa disebut sebagai buku awal untuk mengenal lebih jauh tentang kehidupan Nick. Bahkan buku ini --saat ini-- bisa disebut sebagai buku pertama, dan satu-satunya yang mengisahkan kehidupan Nick.      

*) N. Mursidi, penulis buku Tidur Berbantal Koran (Elex Media; 2013)

Tidak ada komentar: