....

Minggu, 28 Oktober 2007

sejarah ekspedisi china menemukan dunia

Resensi buku

Judul buku: 1421: Saat China Menemukan Dunia
Penulis: Gavin Menzies
Penerbit: Pustaka Alvabet,
Cetakan: Pertama, 2006
Tebal buku : xviii + 505 halaman

BANGSA mana yang pertama kali mengarungi lautan sampai ke ujung dunia, dan menemukan Dunia Baru? Banyak orang, pasti akan menjawab; bangsa Eropa. Karena, setiap orang sudah mengenal kisah pelayaran para pelaut Eropa --yang dicatat sejarah-- sebagai penjelajah tangguh dunia.

Bartolomeu Diaz (1450-1500) dicatat meninggalkan Portugal 1487 sebagai "orang pertama" yang mengelilingi Tanjung Harapan. Pelayaran Diaz itupun, 10 tahun kemudian diikuti Vasco Da Gamma (1469-1525) menyebrangi Samudra Hindia menuju India; membuka jalur perdagangan rempah-rempah pertama lewat laut. Selain dua pelaut itu, Columbus juga dianggap 'orang pertama' yang melihat Dunia Baru, daratan Bahama modern, menjelajahi Asia, menemukan kepulauan Karibia serta Amerika Tengah. Pun Magellan dicatat sebagai orang yang menemukan selat antara lautan Atlantik dan Pasifik.

Tapi, jika pertanyaan itu diajukan kepada Gavin Menziez, maka ia akan menjawab lain. Bagi mantan perwira British Royal Navy ini, Diaz, Gama, Columbus dan Magellan tidak menemukan "daratan baru". Saat berlayar, mereka telah membawa petunjuk yang dipetakan bangsa China tujuh puluh tahun sebelum Columbus dan seabad sebelum pelayaran Magellan. Tesis Menziez itulah yang ditulis di dalam buku 1421; Saat China Menemukan Dunia ini.
***

DI bawah kekuasaan Zhu Di, China telah menemukan titik balik peradaban. Setelah Zhu Di menumbangkan Zhu Yunwen (1402), ia memproklamirkan diri sebagai kaisar dan ingin mengembalikan kejayaan China. Dia lalu memindahkan ibu kota Nanjing ke Beijing, membangun Kota Terlarang, kanal utama, memperbaiki ratusan mil Tembok Besar (menjadi 14.000 km), membangun armada kapal untuk tujuan perdagangan laut yang sudah dirintis dinasti Song dan Yuan sejak abad kesembilan.

Meski mengalami banyak kendala, cita-cita Zhu Di bisa terwujud. Pada tahun baru China, 2 Februari 1421, ibu kota baru diresmikan. Usai proyek peresmian itu, untuk menunjukkan kuasa Zhu Di, ia mengirim armada kapal mengarungi lautan sampai ke ujung dunia. Cheng Ho ditunjuk sebagai ketua delegasi, karena tangan kanan Zhu Di itu, sudah pernah berlayar tahun 1405, 1407, 1409-1411, 1113 dan 1417-1419. Tapi, dalam pelayaran ini (berangkat pada Maret 1421), Cheng Ho memimpin pelayaran ke Samudra Hindia kemudian pulang. Seterusnya, empat armada di bawah laksamana Hong Bao, Zhou Man, Zhou Wen dan Yang Qing membawa mandat Zhu Di memetakan dunia, menyebarkan Confusiusme, membangun koloni di "daratan baru" dan demi perdagangan

Meski jejak keempat armada China itu meninggalkan misteri, tapi dari petunjuk peta, bagan kuno, bukti artefak yang ditemukan di Karibia dan Amerika Selatan, Menziez "berani" berkesimpulan bahwa armada laut China itu terpisah oleh arus. Laksamana Zhou Wen, berlayar ke barat laut melalui Karibia ke Amerika Utara. Laksamana Hong Bao, dan Shou Man mengambil jalur arus katulistiwa barat menuju Amerika Selatan (hal. 99). Laksamana Yang Qing menghabiskan pelayaran di Samudra Hindia. Tak banyak menjelajah, tapi pelayaran Yang Qing itu telah menyempurnakan metode penentuan garis bujur.

Dari keempat armada China itu, Menzies yakin seluruh dunia sudah dipetakan bangsa China. Di antara tempat-tempat yang dikunjungi itu adalah; Samudra Hindia, Afrika Timur, Atlantik, Tanjung Harapan, Karibia, Florida, Virginia California, New England, Massachusetts, Boston, Mississippi Atas, British Colombia, Washington State, Arzona, New Mexico, Texas, Oklahoma, Arkansas, Colorado, Oregon, California, Azores, Meksiko, Panama, Venezuela, Peru, Brazil, Patagonia, Selat Magellan, dan Greenland ke Kutub Utara melintasi Arktik dan Selat Bering, Antartika, Pasifik, Selandia Baru, Australia, Filipina dan Indonesia.

Ironisnya prestasi Hong Bao, Zhou Man, Zhou Wen, Yang Qing itu tak dibalas penghargaan saat mereka pulang (di musim gugur Oktober 1423). Justru, kepulangan mereka ditolak oleh penguasa China ketika itu, Zhu Ghaozi. Putra mahkota Zhu Di itu lebih tertarik urusan dalam negeri, tak tertarik soal militer. Tragisnya lagi, prestasi Cheng Ho itu dianggap tak berarti. Catatan perjalanan Cheng Ho dihancurkan. Warisan maritim China itu pun tak membekas dalam ingatan orang China dan pulau-pulau asing yang pernah ditemukan terabaikan. Ketika China undur diri, bangsa Portugis --Eropa-- merebut obor tersebut. Padahal sejarah pelayaran bangsa Eropa itu adalah warisan armada laut China.

***

PENELITIAN Menziez untuk menguak sejarah pelayaran China diawali dari penemuan peta kuno di perpustakaan James Ford Bell Universitas Minnesota. Peta itu adalah "peta tahun 1424" yang ditandatangani Zuane Pizzigano asal Venesia. Dalam peta itu, ia menemukan gambar empat pulau asing; Antilia, Satanazez, Saya, dan Ymana. Setelah mencocokkannya dengan peta modern, terungkap bahwa Antilia dan Santanazes itu adalah kepulauan Karibia, Puerto Rico dan Guadeloupe.

Jika peta itu benar, maka ia yakin telah ada orang yang lebih dahulu menjelajahi kepulauan tersebut tujuh puluh tahun sebelum Columbus singgah di Karibia. Siapakah pelaut itu? Setelah melacak sejarah abad pertengahan, Menziez yakin pelaut itu adalah orang-orang dari bangsa China.

Tetapi ia dihadang sejumlah bukti yang harus ditemukan. Tidak salah kalau untuk menyusun buku ini, penulis membutuhkan waktu 50 tahun, mengunjungi 120 negara, lebih dari 900 museum serta perpustakaan dan sejumlah pelabuhan di akhir abad pertengahan untuk mengais bukti yang valid. Dan dengan prasasti Cheng Ho di teluk muara Yangtze, catatan yang selamat dari pembakaran Wu Pei Chi, catatan Ma Huan; The Overall Survey of the Ocean Shores, bangkai kapal, artefak serta bukti-bukti lain, Menziez pun semakin kokoh dengan tesis buku ini.

Kini apa Anda masih percaya Columbus orang pertama yang "menemukan" Amerika dan Cook adalah penjelajah pertama yang singgah di Australia?***

*) n. mursidi, cerpenis dan peneliti pada Pusat Pemajuan Kebudayaan (PPK), Jakarta.

Tidak ada komentar: