....

Kamis, 15 Mei 2008

Fathimah: Sosok Teladan Wanita Surga

resensi ini dimuat hidayah edisi 82 juni 2008

Judul: Fathimah, Buah Cinta Rasulullah SAW; Sosok Sempurna Wanita Surga
Penulis: Abu Muhammad Ordoni
Penerbit : Zahra Pustaka, Jakarta
Cetakan: Pertama, Des 2007
Tebal buku: 288 halaman

Siapakah wanita terbaik dalam catatan sejarah (Islam)? Tentu, tak sulit menjawab pertanyaan tersebut, karena dalam sebuah hadits Rasulullah pernah bersabda, “Sebaik-baik wanita surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiah binti Muzahim (istri Fir`aun) dan Maryam binti Imran.”

Tapi, siapa di antara keempat wanita di atas yang menduduki peringkat tertinggi? Tentu, sulit untuk memilih. Apalagi, Rasululah tak memerinci siapa yang terbaik di antara mereka. Tapi dari sejumlah riwayat, tidak diragukan lagi kalau Fathimah menduduki derajat tertinggi. Setidaknya itulah yang dikemukakan Abu Muhammad Ordoni di dalam buku Fathimah, Buah Cinta Rasulullah SAW; Sosok Sempurna Wanita Surga ini.

Tak sulit mencari alasan. Karena Fathimah adalah putri Rasulullah, wanita yang paling dikasihi Allah SWT dan Rasul-Nya. Bahkan dia termasuk wanita suci yang tidak haid karena ia diciptakan Allah dari setetes sperma yang dihasilkan dari “makanan Ilahi”. Alasan itulah yang membuat Fatimah dijuluki “bidadari yang berwujud manusia”.

Selain itu, ia dikaruniai kecemerlangan pikiran dan keluasan ilmu. Pendek kata, ia wanita sempurna baik sebagai anak, istri, ibu dan pribadi yang selalu taat beribadah pada Allah. Tak salah, ia dijuluki ummu Abiha (ibu dari ayahnya) karena perannya yang agung dalam kehidupan ayahnya, Nabi Muhammad.

Tapi di sisi lain, ia diliputi sejuta penderitaan. Ia menerima kenyataan pahit ketika Rasulullah berdakwa di Makkah yang kerap dihujat, dihina dan dilempari batu. Bahkan setelah ditinggal wafat Khadijah lalu ikut hijrah ke Madinah adalah awal duka yang berkepanjangan. Apalagi setelah dia ditinggal wafat nabi.

Ordoni mencatat putri nabi itu seakan dikesampingkan oleh umat Islam. Tanah miliknya di Fadak yang diwarisinya dari Rasulullah, direbut oleh penguasa bahkan sepanjang sejarah jadi sengketa. Selain itu, ia harus mendampingi sang suami yang ditindas. Tetapi ketika ia melancarkan protes ternyata tidak digubris meski ia putri kesayangan nabi. Tak salah, jika ia didera derita panjang hingga ajal menjemput. Lebih mengiris hati, tatkala ia meninggal ternyata dikebumikan dalam suasana yang pedih, pada malam yang sunyi dan hanya diantar oleh segelintir orang.

Tapi ia tak pernah mengeluh. Bahkan ia seringkali memberikan apa yang dia miliki meskipun dia dilanda kesusahan. Keteguhan itulah yang membuatnya dikenang sebagai wanita tegar yang layak diteladani sepanjang masa. Karena Ordoni berhasil mengungkap sisi kehidupan wanita teladan tersebut. Bahkan, buku ini bisa disebut sebagai buku terlengkap -dalam bahasa Indonesia- yang berhasil menguak sisi kehidupan Fathimah. Maka, tidak rugi Anda membeli buku ini untuk mengenal lebih dekat sosok wanita sempurna itu. (n. mursidi)

Tidak ada komentar: