Sampai akhir Oktober 2008 ini, aku "terpaksa" harus melupakan aktivitas menulis resensi yang dulu pernah menjerumuskanku menjadi seorang penulis. Pasalnya, sekarang aku lebih memilih konsen menulis cerpen, cerita bersambung (yang tak juga kunjung terselesaikan), tugas-tugas dari kantor, pesanan tulisan dari beberapa teman atau media lain dan menulis catatan-catatan iseng yang tidak penting. Lebih dari itu, aku begadang sampai larut malam bahkan hingga menjelang matahari terbit, sekedar untuk membaca buku, melamun dan tidak jarang menerima telepon dari teman-teman lama yang lucu, dan menggemaskan!
Tidak ada jadwal menulis yang ketat, tak ada jadwal kerja yang mengikat. Aku bekerja dengan ritme cuaca seperti hujan sehingga kadang bersemangat dan menggebu-gebu tapi di lain waktu justru serupa gemiris --jadi aku kerap disergap rasa malas. Akhirnya, tulisan tak pernah jadi. Tapi, aku tidak kecewa dan tak mengutuk diriku sendiri. Kini, aku ingin menulis dengan dorongan hati, tidak lagi dikejar tema yang lagi trend, atau sensasional. Aku diam ibarat orang berpuasa, lebih banyak tidur, duduk termangu di ujung pagi, meski tak menghasilkan sebuah tulisan!
Tetapi kiriman buku-buku (gratis) dari penerbit yang masih mengingat namaku di masa lalu, tetap tidak kunjung padam. Juga kadang masih mendapat kiriman buku dari penulisnya langsung. Awal bulan ini, aku mendapat kiriman buku dari penulis, Bahtiar HS, dari penerbit Dastan, dan penerbit Akoer. kalau, kiriman buku-buku itu, aku taruh di rak buku gratis, bulan Oktober ini aku mendapat tiga eksemplar buku (gratis);
1. Jejak-jejak Surga Sang Nabi, Bahtiar HS (Lingkar Pena Kreativa)
2. The Navigator; Misteri Tabut Perjanjian Lama, Harta dan Pewaris Raja Solomon, Clive Cusster dan Paul Kemprecos (Dastan, Jakarta).
3. Pucuk Cinta Bougenville, Sitta Wulandari (Akoer, Jakarta)
Tiga buku kiriman dari penerbit Akoer, penerbit Dastan dan Bahtiar HS itu, masih di sisi tempat tidurku. Kalau lagi senggang, aku buka dan baca di tengah malam gulita sebelum pagi datang menyingkap fajar. ***
(Ciputat, 31 Oktober 08)
Tidak ada jadwal menulis yang ketat, tak ada jadwal kerja yang mengikat. Aku bekerja dengan ritme cuaca seperti hujan sehingga kadang bersemangat dan menggebu-gebu tapi di lain waktu justru serupa gemiris --jadi aku kerap disergap rasa malas. Akhirnya, tulisan tak pernah jadi. Tapi, aku tidak kecewa dan tak mengutuk diriku sendiri. Kini, aku ingin menulis dengan dorongan hati, tidak lagi dikejar tema yang lagi trend, atau sensasional. Aku diam ibarat orang berpuasa, lebih banyak tidur, duduk termangu di ujung pagi, meski tak menghasilkan sebuah tulisan!
Tetapi kiriman buku-buku (gratis) dari penerbit yang masih mengingat namaku di masa lalu, tetap tidak kunjung padam. Juga kadang masih mendapat kiriman buku dari penulisnya langsung. Awal bulan ini, aku mendapat kiriman buku dari penulis, Bahtiar HS, dari penerbit Dastan, dan penerbit Akoer. kalau, kiriman buku-buku itu, aku taruh di rak buku gratis, bulan Oktober ini aku mendapat tiga eksemplar buku (gratis);
1. Jejak-jejak Surga Sang Nabi, Bahtiar HS (Lingkar Pena Kreativa)
2. The Navigator; Misteri Tabut Perjanjian Lama, Harta dan Pewaris Raja Solomon, Clive Cusster dan Paul Kemprecos (Dastan, Jakarta).
3. Pucuk Cinta Bougenville, Sitta Wulandari (Akoer, Jakarta)
Tiga buku kiriman dari penerbit Akoer, penerbit Dastan dan Bahtiar HS itu, masih di sisi tempat tidurku. Kalau lagi senggang, aku buka dan baca di tengah malam gulita sebelum pagi datang menyingkap fajar. ***
(Ciputat, 31 Oktober 08)
2 komentar:
Halo Mas Nur .... enaknya dikirimin buku terus ..... :D
enak, mas. tidak keluar banyak uang untuk belanja buku. tapi, jika sebulan dapat 3 buku gratis, ini benar2 musim paceklik, karena dulu2 berkisar 10-15 buku setiap bulan.
Posting Komentar