....

Rabu, 17 Desember 2008

anugerah akhir tahun

Bulan Desember, kata orang adalah bulan penuh sumber. Sumber di sini, bisa diartikan mata air kehidupan akan memancar dengan melimpah. Tapi pada bulan Desember ini aku tak mendapatkan kelimpahan tulisanku dimuat. Maklum, aku memang tidak menulis segencar dulu. Kalau ada yang dimuat, tidak lebih beberapa tulisan pesanan. Jadi, tidak ada perjuangan yang menggetarkan. Tak ada surprise debar jantung yang ditelusupi keterkejutan dari pemuatan cerpen, resensi, atau esai yang aku kirimkan ke media melalui kompetisi yang ketat. Jadi, musim ini adalah musim paceklik!

Tapi, setiap kali kita "ditimpa himpitan", anugerah Allah dari sumber yang tidak terduga, ternyata datang tak pernah kita sangka. Dan bulan ini aku kembali mendapatkan anugerah dari Allah terpilih jadi juara dua lomba resensi buku ISTANA KEDUA; mendapatkan uang Rp 500.000.00 dan paket buku senilai Rp; 400.000.00.

Anugerah ini, jelas melengkapi anugerah yang telah diberikan Allah beruntun buatku selama tahun 2008 ini. Bulan November kemarin, aku mendapat anugerah terpilih menjadi "juara kedua lomba resensi penerbit Indiva". Sementara bulan Juli kemarin aku terpilih jadi juara pertama lomba blog Pesta Buku Jakarta 2008. Padahal, aku bisa dikatakan jarang ikut lomba lantaran dari kecil -dalam peta sejarah hidupku- nyaris bisa dikata selalu dirundung gagal. Trauma itulah yang membuatku tak pernah menggebu-gebu untuk ikut lomba. Karena aku tahu; aku pasti tidak akan menang!

Kenapa, belakangan ini aku tiba-tiba ikut beberapa lomba? Pertama, aku "ikut" semata-mata iseng dan tidak aku niati untuk meraih juara. Aku ikut lomba semata-mata ingin mengisi kekosongan dalam rentang hidupku yang selalu gagal. Tapi, dari tiga lomba yang aku ikuti sepanjang tahun ini --lomba bloger buku PBJ 200, lomba resensi penerbit Indiva dan lomba resensi buku Istana Kedua-- ternyata telah mengubah jalan hidupku; dari tiga lomba tersebut semua mencatatkan namaku terpilih jadi juara. Dengan kata lain, aku tidak lagi dihimpit kegagalan.

Kedua, aku ikut lomba dalam "rangka untuk berkarya" dan kemudian melupakannya. Maka, dari ketiga lomba yang aku ikuti tersebut, aku tidak pernah mengingatnya lagi. Dengan prinsip itu, aku kemudian konsen dan menyusun rencana ke depan untuk menulis hal-hal lain. Tidak mustahil, tatkala pengumuman ketiga lomba di atas sudah tiba, aku sama sekali tidak tahu. Untuk lomba blogger buku PBJ 2008, aku mendapat info bahwa aku terpilih menjadi juara, justru datang dari pimpinanku yang saat itu kebetulan hadir di pesta buku Jakarta 2008. Lalu saat pengumuman lomba resensi penerbit Indiva diumumkan, aku mendapat kabar bahwa aku terpilih menjadi juara lewat email Mbak Lia. Kini, saat pengumuman lomba resensi Istana Kedua, aku mendapatkan kabar jika aku terpilih menjadi juara kedua, justru datang dari Mbak Asma Nadia.

Entah prinsip yang aku pilih itu salah atau benar, aku tidak tahu. Aku hanya belajar dari pengalaman di masa lampau karena hidupku selalu dirundung gagal. Aku tidak mau sepanjang hidupku dirundung gagal terus dan karena itu aku berkarya kemudian melupakannya. Jadi, jika kemudian aku bisa meraih juara, tentu terasa surprise dan mengagetkan. Maka tak henti-hentinya aku selalu mengkhotbahkan pada beberapa penulis pemula, "Berkaryalah, setelah itu engkau lupakan. Lalu, kamu menulislah lagi, lagi dan lagi. Karena untuk meraih sukses, engkau harus menanamkan dalam dirimu, bahwa karya yang terbaik dari jerih payahmu adalah karyamu yang akan kamu kerjakan nanti!"

Tetapi belakangan ini aku seperti lupa dengan petuahku yang kerapkali aku khotbahkan itu. Belakangan ini, aku kerap tidak ke mana-mana dan bersemedi di kamar; membaca buku, membaca buku, dan membaca buku! Aku lupa menulis, aku lupa kerjaan kantor, aku lupa dengan temanku sehingga tak lagi sering menjalin silaturrahmi. Karena itu, anugerah tiga kali menjadi juara dalam tiga lomba yang aku ikuti tahun ini, semoga menjadi "pengingat" bagiku untuk tidak lupa bersyukur pada Allah yang telah mengubah mind set-ku tentang kegagalan hidup.

Maklum, aku ini adalah orang pelupa yang cukup parah dan amat menjengkelkan!

Ciputat, 17 Desember 2008

15 komentar:

FAJAR S PRAMONO mengatakan...

Selamat, Mas Nur!

Hmm... rasanya aku sudah lulus jadi paranormal, hehehe.

Once again, congratulation!

penulis mengatakan...

thanks, mas fajar.

Anonim mengatakan...

Selamat Mas, atas prestasinya. Nanti cerita ya, dapat buku apa saja hadiahnya..:)

penulis mengatakan...

thanks, mbak. untuk buku, kemarin dari pihak panitia sudah meminta saya judul2 buku sehingga saya mengajukan judul dengan nilai 400 rb, salah satunya Membongkar Kegagalan CIA oleh: Tim Weiner --karena buku tsb saya blm punya!

htanzil mengatakan...

selamat-selamat..
wah langganan juara nih....salut!
semoga 2009 makin bersinar, tetap membaca dan menulis

M.Iqbal Dawami mengatakan...

Kang Murshid... selamat ya!

Aku tunggu kado tahun barunya :)

Anonim mengatakan...

Alow..Mas Mursidi..kalo aku bilang selamat udah berapa kali yaa..hehhhe..ucapkan lagi ah..Selamat yaa...

Btw, kalo aku, buku-buku yang dapet hadiah dari GPU ini udah ditentuin dari sana, so, gak bisa milih sendiri..tapi gak papa sih, toh mereka tiap bulan juga ngasih...hehhee..

Btw, liburan kemana nih tahun baru?

penulis mengatakan...

buat om tanzil, jadi juara belakangan ini aja! Dulu2, hampir gagal terus! Thanks, atas dukungannya!

penulis mengatakan...

buat m iqbal dawami; terima kasih, utk kado thn baru paling enak apa, ya???? Gmn, masih kirim ke Koran Jakarta???

penulis mengatakan...

buat eviwidi; sdh 2 kali, seingatku sih. tp seandainya sampai 100 kali jg lbh baik! selamat juga untuk-mu! kamu anak emas GPU, kalau aku khan anak baru; jd dimanjakan. he 3x. thn br mungkin keluar kota, tp gak tahu kesehatan kurang mendukung dan pekejaan masih menggunung gara2 kemarin sakit 3 hari!!!!

Anonim mengatakan...

Oh, cepet sembuh ya Mas.., btw aku bukan anak emas..kalo Mas Mursidi tuh anak briliant...:)

penulis mengatakan...

trima kasih, doa-nya. ini sudah sembuh, berkat doa-mu dan doa kawan2. Oo, jika anak emas tidak, mungkin anak perak kali.... he3x

Eep Khunaefi mengatakan...

Mas Mursid, makasih ya telah ngasih komentar di kedaibacakita.blogspot.com

Eep Khunaefi mengatakan...

Hebat eeei menang terus. Kemarin kamu ke kantor masih ingat gak. Jangan-jangan lupa. Kamu kan pelupa orangnya. Makanya cari PW dong, biar ada yang ngingetin heee....

Semoga anugerah tahun 2009 ini lebih besar datang kepadamu, Mas Mursyid. Bagi saya, anugerah terbesar kamu adalah ketika kamu duduk berdua bersama seorang wanita di pesta perkawinan. Meledek ya aku! Haaaa....

penulis mengatakan...

he 3x, ingat dong! kemarin khan ktm kamu waktu aku ke kantor, kini kamu mau mbalas ngeledek ya!!! ok, doanya aja di tahun 2009 ini aku bisa penuhi harapanmu duduk di pelaminan, maksudnya cuma duduk aja gitu....