resensi buku
Judul buku : The Bill Gates Way; 10 Rahasia Sukses Pengusaha Genius yang Paling Visioner di Zaman Kita
Penulis : Des Dearlove
Penerbit : Daras Books, Jakarta
Cetakan : Pertama, Oktober 2008
Tebal buku : 232 halamam (termasuk indeks)
Harga : 49.900,00
BILL Gates memang layak mendapat julukan sebagai "manusia berotak cerdas", luar biasa dan sang juru selamat revolusi teknologi di era informasi abad ini. Bagaimana tidak? Tiga puluh tahun yang lalu sejak awal mendirikan Microsoft bersama Paul Allen, Bill Gates sudah bercita-cita ingin "mewujudkan sebuah ambisi keberadaan satu komputer di setiap meja dan setiap rumah". Kini, ambisi dari kecemerlangan otak dan bisnis Bill Gates menancapkan cengkraman dominasi penyebaran komputer pribadi dari kantor ke rumah, tampaknya hampir mendekati kenyataan.
Dengan bendera Microsoft, laki-laki kelahiran Settle, Washington, 28 Oktober 1955 -dengan nama William Henry Gate III- itu telah mendominasi industri komputer selama tiga puluh tahun. Tak pelak jika Bill Gates tak hanya dikenal sebagai seorang genius pembuat program komputer melainkan juga pelaku bisnis dan CEO yang licin sekaligus keras dalam menghancurkan para pesaing. Di tengah guncangan dan tikungan tajam menghadapi merosotnya pasar komputer pribadi dan pesaing baru, Bill Gates -yang dijuluki "Si Microsoft Man" itu- ternyata mampu membawa Microsoft tetap menjadi yang terdepan.
Di sisi lain, di tengah badai kasus hukum akibat tudingan monopoli pasar (untuk membatasi kompetisi), pemimpin Microsoft itu ternyata bisa melewati tikungan tajam dan berhasil keluar dari jerat tudingan, tanpa kehilangan apa pun, dan uniknya masih dan tetap berada di depan mendominasi bisnis teknologi informasi hingga sekarang ini. Tentu "kecemerlangan dan keberhasilan" Bill Gates itu mengundang tanda tanya; manusia macam apakah Bill Gates itu sampai-sampai mampu meraih sukses selama bertahun-tahun?
Memang tidak sedikit cerita yang mengisahkan kehidupan dan kesuksesan Bill Gates. Tetapi, lewat buku berjudul The Bill Gates Way; 10 Rahasia Sukses Pengusaha Genius yang Paling Visioner di Zaman Kita ini Des Dearlove (pendiri Suntop Media sekaligus seorang konsultan media terkemuka) tak sekedar mengungkap siapa sesungguhnya Bill Gates, melainkan lebih jauh melakukan analisis di balik rahasia kesuksesan bisnis, kecemerlangan teknis, serta kekayaan luar biasa yang diraih Bill Gates.
Tercatat sebagai cendikiawan teknologi, raja bisnis piranti lunak PC, dan sekaligus salah satu manusia terkaya di muka bumi ini tentu kesuksesan yang diraih Bill Gates dalam mengembangkan perusahaan Microsoft hingga bisa menguasai pasar komputer selama tiga dekade sangat menarik untuk ditelisik. Apalagi, Si Microsoft Man itu ternyata tak sempat menyelasaikan kuliah, alias drop-out dari Fakultas Hukum Universitas Harvard. Lantas apa yang menjadikan Bill Gates bisa menjadi sosok yang luar biasa?
Microsoft dicatat sejarah, mengalami perkembangan seperti meteor. Di bawah kepemimpinan Bill Gates, perusahaan yang dulunya didirikan dua orang -Bill Gate bersama Paul Allen pada 1974-- ternyata pada 1999 menjadi sebuah perusahaan besar yang mempekerjakan lebih dari 48 ribu karyawan dan menghasilkan nilai penjualan lebih dari 25 miliiar dollar AS per tahun (hal. 32). Maka, tidak diragukan bahwa kesuksesan Bill Gates dalam memimpin Microsoft lantran ia memiliki kemampuan luar biasa dalam menerjemahkan visi teknis ke dalam strategi pasar, dan berhasil memadukan kreativitas pasar dengan kecapakapan teknis.
Di balik keberhasilan Microsoft di bawah kepemimpinan Bill Gates, menurut Des Dearlove si Mocrosoft Man itu menjalankan bisnis dengan cara-cara yang gemilang dan luar biasa. Dari sebuah analisis tentang cara Bill Gates menjalankan Microsoft, penulis menemukan sepuluh rahasia dibalik kesuksesan Gates menahkodai Microsoft. Pertama, ada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Kedua, jatuh cinta pada teknologi. Ketiga, tak mengenal ampun. Keempat, mempekerjakan orang-orang yang cerdas. Kelima, belajar bertahan hidup. Keenam, tak mengharapkan terima kasih. Ketujuh, mengambil posisi visioner. Kedelapan, menggarap semua. Kesembilan, membangun unit-unit kecil dan kesepuluh, tidak pernah kehilangan fokus.
Sepuluh cara yang dijalankan Bill Gates dalam menahkodai Microsoft itu, menjadikan Gates berhasil membawa Microsoft menjadi terdepan, mendominasi pasar selama tiga puluh tahun lebih dan Bill Gates meraih sukses dan kekayaan luar biasa ketika masih muda. Padahal, dalam sejarah bisnis nyaris tak ada seorang pelaku bisnis yang dapat meraih sukses ketika masih muda. Maka perjalanan bisnis Bill Gates dalam menjalankan Microsoft tak disangsikan kerap menimbulkan cerita miring dan rasa iri.
Tak pelak, kesuksesan gemilang yang diraih Bill Gates dalam waktu singkat itu, menjadikan dia dikisahkan telah menjalankan bisnis dengan "penuh tipu daya", Microsoft dituding tidak lebih sebagai kerajaan Iblis, mempraktekkan kebohongan luar biasa, dan siasat hukum. Tetapi, lewat buku ini Dearlove melihat gambaran dan kisah Bill Gates lebih komplek, dan tidak menepis bahwa peranan Bill Gates -sekali pun dengan segala kekeliruannya- tetap memiliki banyak hal yang bisa diajarkan dan ditiru kepada generasi mendatang bagi kalangan pebisnis dan eksekutif di kelak kemudian hari.
Pasalnya, di mata Dearlove, Bill Gates membangun kerajaan bisnis dengan gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dibanding apa pun yang pernah disaksikan Dearlove di dunia bisnis sebelumnya. Para pelaku bisnis terdahulu, biasanya hanya konsentrasi pada satu sektor atau satu industri tapi melalui kekuatan piranti lunak, Bill Gates menyebarkan sulur-sulurnya ke segenap penjuru di dalam hidup umat manusia. Tak pelak, kalau Microsoft mampu mendominasi pasar di jalur piranti lunak dan Bill Gates tercatat sebagai salah satu manusia terkaya di atas muka bumi ini ketika masih muda.
Pendek kata, buku ini bisa menjadi bukti bahwa "kesuksesan" seseorang tidaklah ditentukan selembar ijazah melainkan ditentukan ketekunan, kerja keras, ide dan visi ke depan yang dirancang dengan gemilang. Tak salah, meskipun Bill Gates memilih droup out tidak sempat menggenggam ijazah Fakultas hukum dari Universitas Harvard, tapi lantaran Gates bekerja keras selama 16 jam per hari dan mencintai teknologi maka kesuksesan akhirnya bisa diraih oleh pria yang dijuluki si Microsoft Man itu dalam waktu yang singkat. ***
*) N. Mursidi, blogger buku terbaik dalam Pesta Buku Jakarta 2008.
Dengan bendera Microsoft, laki-laki kelahiran Settle, Washington, 28 Oktober 1955 -dengan nama William Henry Gate III- itu telah mendominasi industri komputer selama tiga puluh tahun. Tak pelak jika Bill Gates tak hanya dikenal sebagai seorang genius pembuat program komputer melainkan juga pelaku bisnis dan CEO yang licin sekaligus keras dalam menghancurkan para pesaing. Di tengah guncangan dan tikungan tajam menghadapi merosotnya pasar komputer pribadi dan pesaing baru, Bill Gates -yang dijuluki "Si Microsoft Man" itu- ternyata mampu membawa Microsoft tetap menjadi yang terdepan.
Di sisi lain, di tengah badai kasus hukum akibat tudingan monopoli pasar (untuk membatasi kompetisi), pemimpin Microsoft itu ternyata bisa melewati tikungan tajam dan berhasil keluar dari jerat tudingan, tanpa kehilangan apa pun, dan uniknya masih dan tetap berada di depan mendominasi bisnis teknologi informasi hingga sekarang ini. Tentu "kecemerlangan dan keberhasilan" Bill Gates itu mengundang tanda tanya; manusia macam apakah Bill Gates itu sampai-sampai mampu meraih sukses selama bertahun-tahun?
Memang tidak sedikit cerita yang mengisahkan kehidupan dan kesuksesan Bill Gates. Tetapi, lewat buku berjudul The Bill Gates Way; 10 Rahasia Sukses Pengusaha Genius yang Paling Visioner di Zaman Kita ini Des Dearlove (pendiri Suntop Media sekaligus seorang konsultan media terkemuka) tak sekedar mengungkap siapa sesungguhnya Bill Gates, melainkan lebih jauh melakukan analisis di balik rahasia kesuksesan bisnis, kecemerlangan teknis, serta kekayaan luar biasa yang diraih Bill Gates.
Tercatat sebagai cendikiawan teknologi, raja bisnis piranti lunak PC, dan sekaligus salah satu manusia terkaya di muka bumi ini tentu kesuksesan yang diraih Bill Gates dalam mengembangkan perusahaan Microsoft hingga bisa menguasai pasar komputer selama tiga dekade sangat menarik untuk ditelisik. Apalagi, Si Microsoft Man itu ternyata tak sempat menyelasaikan kuliah, alias drop-out dari Fakultas Hukum Universitas Harvard. Lantas apa yang menjadikan Bill Gates bisa menjadi sosok yang luar biasa?
Microsoft dicatat sejarah, mengalami perkembangan seperti meteor. Di bawah kepemimpinan Bill Gates, perusahaan yang dulunya didirikan dua orang -Bill Gate bersama Paul Allen pada 1974-- ternyata pada 1999 menjadi sebuah perusahaan besar yang mempekerjakan lebih dari 48 ribu karyawan dan menghasilkan nilai penjualan lebih dari 25 miliiar dollar AS per tahun (hal. 32). Maka, tidak diragukan bahwa kesuksesan Bill Gates dalam memimpin Microsoft lantran ia memiliki kemampuan luar biasa dalam menerjemahkan visi teknis ke dalam strategi pasar, dan berhasil memadukan kreativitas pasar dengan kecapakapan teknis.
Di balik keberhasilan Microsoft di bawah kepemimpinan Bill Gates, menurut Des Dearlove si Mocrosoft Man itu menjalankan bisnis dengan cara-cara yang gemilang dan luar biasa. Dari sebuah analisis tentang cara Bill Gates menjalankan Microsoft, penulis menemukan sepuluh rahasia dibalik kesuksesan Gates menahkodai Microsoft. Pertama, ada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Kedua, jatuh cinta pada teknologi. Ketiga, tak mengenal ampun. Keempat, mempekerjakan orang-orang yang cerdas. Kelima, belajar bertahan hidup. Keenam, tak mengharapkan terima kasih. Ketujuh, mengambil posisi visioner. Kedelapan, menggarap semua. Kesembilan, membangun unit-unit kecil dan kesepuluh, tidak pernah kehilangan fokus.
Sepuluh cara yang dijalankan Bill Gates dalam menahkodai Microsoft itu, menjadikan Gates berhasil membawa Microsoft menjadi terdepan, mendominasi pasar selama tiga puluh tahun lebih dan Bill Gates meraih sukses dan kekayaan luar biasa ketika masih muda. Padahal, dalam sejarah bisnis nyaris tak ada seorang pelaku bisnis yang dapat meraih sukses ketika masih muda. Maka perjalanan bisnis Bill Gates dalam menjalankan Microsoft tak disangsikan kerap menimbulkan cerita miring dan rasa iri.
Tak pelak, kesuksesan gemilang yang diraih Bill Gates dalam waktu singkat itu, menjadikan dia dikisahkan telah menjalankan bisnis dengan "penuh tipu daya", Microsoft dituding tidak lebih sebagai kerajaan Iblis, mempraktekkan kebohongan luar biasa, dan siasat hukum. Tetapi, lewat buku ini Dearlove melihat gambaran dan kisah Bill Gates lebih komplek, dan tidak menepis bahwa peranan Bill Gates -sekali pun dengan segala kekeliruannya- tetap memiliki banyak hal yang bisa diajarkan dan ditiru kepada generasi mendatang bagi kalangan pebisnis dan eksekutif di kelak kemudian hari.
Pasalnya, di mata Dearlove, Bill Gates membangun kerajaan bisnis dengan gaya kepemimpinan yang sangat berbeda dibanding apa pun yang pernah disaksikan Dearlove di dunia bisnis sebelumnya. Para pelaku bisnis terdahulu, biasanya hanya konsentrasi pada satu sektor atau satu industri tapi melalui kekuatan piranti lunak, Bill Gates menyebarkan sulur-sulurnya ke segenap penjuru di dalam hidup umat manusia. Tak pelak, kalau Microsoft mampu mendominasi pasar di jalur piranti lunak dan Bill Gates tercatat sebagai salah satu manusia terkaya di atas muka bumi ini ketika masih muda.
Pendek kata, buku ini bisa menjadi bukti bahwa "kesuksesan" seseorang tidaklah ditentukan selembar ijazah melainkan ditentukan ketekunan, kerja keras, ide dan visi ke depan yang dirancang dengan gemilang. Tak salah, meskipun Bill Gates memilih droup out tidak sempat menggenggam ijazah Fakultas hukum dari Universitas Harvard, tapi lantaran Gates bekerja keras selama 16 jam per hari dan mencintai teknologi maka kesuksesan akhirnya bisa diraih oleh pria yang dijuluki si Microsoft Man itu dalam waktu yang singkat. ***
*) N. Mursidi, blogger buku terbaik dalam Pesta Buku Jakarta 2008.
7 komentar:
Lagi dikirim kemana resensi ini? Sungguh inspiratif.
gk ada yg mau muat... blm rezekinya kali.... di sm, aku minta mantau kau jg gak ada kabar... he 3x. jk tidak ada yang mau muat, ya udah saya muat di blog ini aja....
Di SM, jatah resensinya cuma ada satu. Kalau dulu kan ada tiga. Makanya, sekarang jadi malas beli korannya he2.
Menarik resensi kamu...
Aduh..aku ingin buku ini tapi belum sempet beli...
Bagus hak sih Mas Mursidi? *Jawaban Jujur by email or sms ajah ya..*..:P
buat isma ae--> thanks, tapi resensi ini aku "buat" sambil lalu, di sela2 kesibukanku. he 3x.
buat evi; beli aj lwt daras on-line, non. he 3x. buku ini lumayan bagus, setidaknya untuk memacu kita selalu maju.... (maaf, aku jawab lagi, msk sdh aku jwb lwt sms, eh lupa, lewat chating tempo hari). kapan piknik???
Posting Komentar