Sabtu Sore, 8 Agustus 2009. Komunitas Goodreads Indonesia bekerja sama dengan RedLine Organizer menggelar acara diskusi "Kerasnya Jalan Berdebu, Lembutnya Kasih Ibu" dan launching buku Live Through This -yang bertempat di Gedung Gramedia Matraman, lantai 2.
Acara yang digelar pukul 15.00-17.00 WIB itu boleh dikata mampu menyedot perhatian komunitas buku dan pengunjung dari berbagai kalangan. Tak mustahil, kursi pengunjung yang disedikan oleh panitia nyaris penuh --dihadiri kurang lebih sekitar 40 orang.
Sebelum acara diskusi "Kerasnya Jalan Berdebu, Lembutnya Kasih Ibu" dimulai, Mhd. Haikal --pemilik Redline Publishing yang menjadi payung penerbit Mahda Books memberikan sambutan dengan membawa buku terjemahan Live Through This bersampul putih dengan gambar seorang perempuan mudu duduk menatap ke belakang. Usai MHd Haikal memberikan sambutan, acara diskusi "Kerasnya Jalan Berdebu, Lembutnya Kasih Ibu" dimulai. Diskusi yang menghadirkan Soesilo (Rektor Sekolah Otonom Sanggar Akar, Jakarta), Layli Dayanti (dari Goodreads Indonesia dan Psikolog) serta Miranty Abidin (pengusaha dan seorang ibu) membincangkan problem kehidupan orangtua (terutama ibu) dan anak mulai dari peran yang harus diemban oleh seorang ibu, cara menghadapi seorang anak ketika dalam masalah, dan bagaimana membangun hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak agar tercipta sebuah komunikasi yang saling menghargai dan menyejukkan.
Di sela-sela diskusi itu, Susilo yang sudah lama berkecimpung mengurusi anak-anak di jalan mengisahkan suka duka dan pengalaman cukup mengesankan tentang anak-anak asuh yang ia didik. Sementara Layli Dayanti menyoroti berbagai masalah seputar hubungan orangtua-anak dari sisi psikologis. Adapun Miranty Abidin menekannya adanya keterbukaan seorang ibu dan anak. Karena adanya komunikasi yang terjalin, saling terbuka dan berbagi cerita bisa menjadikan "sekat" itu tidak lagi menjadi penghalang jika anak punya masalah.
Sebelum acara diskusi usai, Rosmi Julitasari --selaku moderator- meminta pendapat dari narasumber untuk mengungkapkan kesan yang didapatkan dari buku Live Through This. Buku karya Debra Gwartney itu, tidak dimungkiri oleh tiga narasumber akan memberikan sumbangan bagi hubungan orangtua dan anak. Maklum, karena buku Live Through This tersebut mengisahkan petualangan dan kisah cinta seorang ibu yang dengan susah payah upaya berusaha menemukan kedua anaknya yang meninggal rumah dan memilih hidup di jalanan Amerika, bersahabat dengan narkotika, dan terlibat begitu banyak hal yang tidak terbayangkan pada diri Debra sebelumnya. Setelah 9 tahun, pada akhirnya usaha Debra mencari kedua anaknya yang lari mendapatkan jawaban. Itulah sekelumit kisah biografis yang terangkum dalam buku "Live Through This" terbitan Redline Publishing, bulan Agustus 2009 ini.
Acara semakin meriah, karena cermin tanya jawab mendapat sambutan yang hangat dari hadirin. Apalagi, dalam kesempatan kali itu panitia memberikan hadiah buku untuk tiga penanya. Selain itu, hadiah buku juga diberikan pada hadirin yang berhasil terpilih untuk mengungkapkan ungkapan cinta yang cukup mengesankan panitia.
Acara ditutup sekitar pukul 17.15 WIB tapi sebelum penutupan itu, diakhiri dengan pembacaan sepenggal kisah buku Live Through This.
Acara yang digelar pukul 15.00-17.00 WIB itu boleh dikata mampu menyedot perhatian komunitas buku dan pengunjung dari berbagai kalangan. Tak mustahil, kursi pengunjung yang disedikan oleh panitia nyaris penuh --dihadiri kurang lebih sekitar 40 orang.
Sebelum acara diskusi "Kerasnya Jalan Berdebu, Lembutnya Kasih Ibu" dimulai, Mhd. Haikal --pemilik Redline Publishing yang menjadi payung penerbit Mahda Books memberikan sambutan dengan membawa buku terjemahan Live Through This bersampul putih dengan gambar seorang perempuan mudu duduk menatap ke belakang. Usai MHd Haikal memberikan sambutan, acara diskusi "Kerasnya Jalan Berdebu, Lembutnya Kasih Ibu" dimulai. Diskusi yang menghadirkan Soesilo (Rektor Sekolah Otonom Sanggar Akar, Jakarta), Layli Dayanti (dari Goodreads Indonesia dan Psikolog) serta Miranty Abidin (pengusaha dan seorang ibu) membincangkan problem kehidupan orangtua (terutama ibu) dan anak mulai dari peran yang harus diemban oleh seorang ibu, cara menghadapi seorang anak ketika dalam masalah, dan bagaimana membangun hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak agar tercipta sebuah komunikasi yang saling menghargai dan menyejukkan.
Di sela-sela diskusi itu, Susilo yang sudah lama berkecimpung mengurusi anak-anak di jalan mengisahkan suka duka dan pengalaman cukup mengesankan tentang anak-anak asuh yang ia didik. Sementara Layli Dayanti menyoroti berbagai masalah seputar hubungan orangtua-anak dari sisi psikologis. Adapun Miranty Abidin menekannya adanya keterbukaan seorang ibu dan anak. Karena adanya komunikasi yang terjalin, saling terbuka dan berbagi cerita bisa menjadikan "sekat" itu tidak lagi menjadi penghalang jika anak punya masalah.
Sebelum acara diskusi usai, Rosmi Julitasari --selaku moderator- meminta pendapat dari narasumber untuk mengungkapkan kesan yang didapatkan dari buku Live Through This. Buku karya Debra Gwartney itu, tidak dimungkiri oleh tiga narasumber akan memberikan sumbangan bagi hubungan orangtua dan anak. Maklum, karena buku Live Through This tersebut mengisahkan petualangan dan kisah cinta seorang ibu yang dengan susah payah upaya berusaha menemukan kedua anaknya yang meninggal rumah dan memilih hidup di jalanan Amerika, bersahabat dengan narkotika, dan terlibat begitu banyak hal yang tidak terbayangkan pada diri Debra sebelumnya. Setelah 9 tahun, pada akhirnya usaha Debra mencari kedua anaknya yang lari mendapatkan jawaban. Itulah sekelumit kisah biografis yang terangkum dalam buku "Live Through This" terbitan Redline Publishing, bulan Agustus 2009 ini.
Acara semakin meriah, karena cermin tanya jawab mendapat sambutan yang hangat dari hadirin. Apalagi, dalam kesempatan kali itu panitia memberikan hadiah buku untuk tiga penanya. Selain itu, hadiah buku juga diberikan pada hadirin yang berhasil terpilih untuk mengungkapkan ungkapan cinta yang cukup mengesankan panitia.
Acara ditutup sekitar pukul 17.15 WIB tapi sebelum penutupan itu, diakhiri dengan pembacaan sepenggal kisah buku Live Through This.
2 komentar:
nama penerbit buku ini apa ya?
mahda book (dibawah payung redline publishing)...
Posting Komentar